Produksi Gula Merah di Cimanggeng, Panulisan Barat, Dayeuhluhur
Usaha produksi gula merah (kata orang sana sering disebut Nyadap) di daerah Panulisan Barat merupakan usaha pokok warga masyarakatnya. Karena di desa Panulisan Barat banyak sekali pohon kelapa, maka hal ini digunakan oleh para warga nya untuk mengambil nira (tuak) untuk dijadikan gula merah. Dan hasilnya memang lumayan, dengan penjualan gula merah ini dapat membantu perekonomian warga Panulisan Barat.
Di dusun Cimanggeng 1 (kampung halaman saya) yang masih tergabung ke dalam Desa Panulisan Barat, hampir seluruh warganya usaha sampingan dengan memproduksi gula merah ini. Gula merah ini ada dua macam yaitu gula kelapa sama gula aren, untuk gula aren lebih mahal harganya karena memang kwalitasnya lebih bagus. Tapi gula aren ini sekarang jarang diproduksi karena memang pohon aren ini sudah agak sulit ditemukan. Sekarang kebanyakan masyarakat lebih banyak yang mengambil nira kelapa karena memang pohon kelapa masih banyak ditemukan di Panulisan Barat. Pengambilan nira atau yang lebih dikenal oleh warga setempat dengan sebutan Nyadap ini hanya dilakukan pada pagi dan sore hari. Jadi para warga menjadikan mata pencaharian ini sebagai mata pencaharian sampingan karena mereka siang harinya dapat beraktivitas seperti biasa.
Untuk memperjelas berikut saya cantumkan gambar dan keteranganya
Gambar 1: "Arso" adalah salah seorang warga yang akan berangkat mengambil nira (nyadap) |
Gambar 2: Orang lagi naik pohon kelapa |
Gambar 3: orang di atas pohon kelapa |
Gambar 4: Memasak nira menjadi gula |
Gambar 5: pencetakan gula |
Nah ini dia teman-teman proses pencetakan gula nya. Jadi setelah gula matang lalu dituangkan kedalam cetakan yang terbuat dari bambu (gambar 5) dan kemudian di diamkan sampai kering. Setelah kering barulah di bungkus dengan daun kelapa, lihat gambar di bawah:
Gambar 6: packing |
Ini dia sodara-sodara gula yang sudah di packing (gayanya pake bahasa inggris). Untuk bungkus gula ini digunakan dari daun kelapa yang sudah kering. Biasanya daun kelapa ini dipersiapkan dulu karena tidak semua daun kelapa bisa digunakan untuk membungkus gula. Kalau sudah dibungkus gini gula siap dipasarkan.
Saya ucapkan terima kasih terhadap Anto Amistixs (Anto Mista bandar itik) yang udah upload foto2nya di FB. Maaf saya copy paste tanpa ijin. Berikut istilah-istilah bahasa daerah yang ada dalam cerita saya di atas, yaitu:
Tuak = yaitu nira, air yang diambil dari pohon kelapa yang dijadikan gula
Katung = Tabung bambu penampung nira (disebut juga pongkor kalo ga salah)
Nyadap = Proses pengambilan/pengolahan nira
Silahkan post comment anda, apabila anda tidak memiliki account Blogger atau account Google/Gmail silahkan pilih profile Anonymous dan cantumkan juga nama anda
Wah Info yang menarik sekali
BalasHapusternyata pembuatan gula merah memerlukan proses yang lumayan panjang juga ya,,,,
makasih kunjunganya mas :))
BalasHapusresep macana
BalasHapuskkkkkkkkeeeendi
BalasHapusKudu sabungkusmah tuda garfit muruha moto,bri teu izin..gkgkgkKudu sabungkusmah tuda garfit muruha moto,bri teu izin..gkgkgk
BalasHapushaha garila ari baladna ki dawol sagala garpit wae haha
BalasHapusdi bolang oge loba gula kawung
BalasHapusical atuh ka cimanggeng hehehe
Hapusharga 1kg gula aren berapa???
BalasHapusbisa produksi brp kg dalam sehari?